Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, kebudayaan
dan kesusastraan juga mengalami kemajuan, terutama pada saat Kerajaan
Majapahit.Karya-karya sastra peninggalan sejarah tersebut berupa cerita
tertulis yang dikarang oleh para pujangga.Beberapa karya sastra di antaranya
berupa kitab-kitab berikut ini.
- Kitab
Cilpa Sastra, merupakan peninggalan Kerajaan Syailendra yang berisi dasar-dasar
pokok membuat candi.
- Kitab
Arjuna Wiwaha, ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1030. Kitab ini merupakan
peninggalan dari Kerajaan Kediri yang berisi tentang perjuangan Airlangga dalam
mempertahankan Kerajaan Kediri.
- Kitab
Smaradahana dikarang oleh Mpu Darmaja, pada masa pemerintahan Raja Kameswara I,
Kediri.
- Kitab
Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan
Raja Jayabaya, Kediri.
- Kitab
Krisnayana ditulis oleh Mpu Triyana.
- Kitab
Hariwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh.
- Kitab
Negara Kertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Kitab ini
merupakan sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Di dalam kitab ini
muncul istilah Pancasila.
- Kitab
Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab ini berisi tentang hukum dan
dijadikan dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Dalam kitab ini menekankan prinsip
keadilan dan tidak membedakan rakyat biasa dengan bangsawan. Jadi siapapun yang
melanggar aturan atau undang-undang harus mendapat hukuman yang sesuai.
Prasasti disebut juga batu bertulis.Prasasti
merupakan peninggalan sejarah yang tertulis di atas batu, logam, dan
sebagainya.Prasasti biasanya berisi mengenai kehidupan atau peristiwa penting
di daerah setempat.Contoh prasasti sebagai berikut.
- Prasasti
di Sumatra Selatan antara lain Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, Karang
Berahi, dan Telaga Batu. Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu dan huruf
Pallawa, yang dipahat dan ditulis sekitar abad ke-7 pada masa Kerajaan
Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan tersebut antara lain berisi tentang
peraturan kerajaan dan sanksi apabila melakukan pelanggaran, serta puji-pujian
untuk kebesaran dan kemakmuran raja. Selain kelima prasasti tadi, juga
ditemukan Prasasti Nalanda yang berisi tentang keturunan Dinasti Syailendra,
silsilah Raja Balaputradewa, dan persahabatan dengan Kerajaan India.
- Prasasti
Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti ini ditulis
sekitar tahun 400 Masehi, berisi tentang sejarah Kerajaan Kutai.
- Prasasti
Canggal tahun 732 M, di dekat Magelang. Berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu
dengan Raja Sanjaya.
- Prasasti
di Kediri sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur, antara lain Prasasti Padlegan,
Palah, dan Panumbungan. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri.
- Prasasti
Dinoyo tahun 760 M, dekat Malang. Prasasti ini berisi tentang sebuah kerajaan
yang berpusat di Kanyuruhan.
- Prasasti
Kalasan tahun 778 M, dekat Jogjakarta, memuat tentang Kerajaan Mataram Hindu
yang dipimpin Raja Rakai Panangkaran.
- Prasasti
Kedu tahun 907 M, berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin Raja
Balitung.
- Prasati
Adityawarman, ditemukan di daerah Batusangkar. Prasasti ini memakai bahasa
Melayu Kuno bercampur dengan bahasa Sanskerta.
i)
Prasasti
Mulawarman, ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini
merupakan peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
j)
Prasasti
Kerajaan Tarumanegara antara lain Ciaruteun, Kebun Kopi, Tugu, Lebak, Jambu,
Muara Cianten, dan Pasir Awi yang semuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan
bahasa Sanskerta.
Yupa adalah prasasti yang dituliskan pada tiang batu. Awalnya, yupa digunakan
untuk mengikat kurban, baik hewan maupun manusia yang akan dipersembahkan
kepada dewa.
Yupa ditemukan di
Kalimantan Timur, pada abad ke-5 yang berisi tentang kisah seorang raja bernama
Mulawarman yang baik budiman dan mempunyai kakek bernama Kudungga.Saat
pemerintahan Mulawarman, rakyat hidup makmur dan sejahtera.Mulawarman juga
memiliki hubungan yang baik dengan kaum Brahmana.
Patung adalah tiruan bentuk
orang atau hewan yang dibuat dengan bahan batu, kayu, dan lainlain.Adapun arca
adalah patung yang dibuat dari batu.
- Patung Gajah Mada
Patung ini dibuat untuk mengenang jasa-jasa Patih Gajahmada dalam mempersatukan
Nusantara di bawah Majapahit. Pada saat diangkat menjadi Mangkubumi atau
Perdana Menteri Majapahit, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang bernama “Sumpah
Palapa”.
- Patung Prajna Paramita
Patung Prajna Paramita merupakan patung perwujudan Ken Dedes istri Ken Arok, yang
digambarkan sebagai Dewi Kebijaksanaan. Patung yang terletak di Candi
Singasari, merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dengan pahatan yang sangat
bagus.
- Patung Buddha
Ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang pada abad ke-2. Patung Buddha merupakan
peninggalan Kerajaan Sriwijaya sebagai bukti bahwa agama Buddha berkembang
dengan baik. Selain itu terdapat juga patung Buddha di Candi Mendut.
Candi berasal dari kata candika (Dewa Maut).Fungsi pembangunan candi untuk
memuliakan raja yang telah meninggal dunia.Saat raja meninggal, semua azimatnya
disimpan di dalam peti, kemudian peti tersebut diletakkan di dasar tempat candi
tersebut dibangun.Sebagai pelengkap dibuatlah arca yang merupakan perwujudan
raja sebagai dewa dan di depannya diletakkan sesaji.
Candi bagi umat
Hindu digunakan sebagai makam, sedangkan candi dalam ajaran Buddha berfungsi
sebagai tempat pemujaan terhadap dewa.Setiap bangunan candi mempunyai tiga
bagian utama sebagai berikut.
- Kaki
candi, berbentuk bujur sangkar melambangkan “alam bawah” yaitu dunia tempat
hidup manusia.
- Badan
candi, melambangkan “alam antara” tempat manusia yang sudah meninggalkan semua
urusan duniawinya.
- Atap
candi, melambangkan “alam atas”, berbentuk lingkaran dengan tiga teras
berundak-undak.
Peninggalan candi Hindu-Buddha di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Dibangun pada abad ke-9 M atau 824 M (746 Saka), oleh Raja Smaratungga dari
Dinasti Syailendra.Borobudur terletak di Muntilan yang dikelilingi Bukit
Menoreh, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung
Sumbing.Borobudur berasal dari kata boro yang berasal dari bahasa Sanskerta
yang berarti candi, biara, atau asrama dan budur yang berarti atas. Jadi,
borobudur berarti candi, istana, atau biara di atas bukit.
Candi Borobudur
memiliki sepuluh tingkat dengan stupa induk setinggi 7 m dengan garis tengah
9,9 m. Bangunan Candi Borobudur terbengkalai seiring dengan runtuhnya Kerajaan
Mataram Hindu dan gempa bumi. Letusan gunung berapi juga turut meruntuhkan
sebagian bangunan candi.Pada tahun 1814, H.C. Cornelius bersama penduduk membersihkan
lokasi candi.Dan baru pada tahun 1835 bentuk
candi terlihat seluruhnya.Pemugaran Candi Borobudur pertama kali dilakukan
tahun 1907 – 1911 berkat bantuan Th. Van Erp, dan berhasil menyelamatkan Candi
Borobudur.Pemugaran kedua dilakukan
pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO.Pemugaran Candi Borobudur selesai
pada tahun 1982.Candi Borobudur mempunyai 505 arca Buddha dan pada bagian
dinding candi terdapat pahatan atau disebut relief. Relief-relief itu
menggambarkan berbagai cerita, antara lain sebagai berikut.
-
Karmawibhangga
berisi berlakunya hukum karma (sebab akibat), di mana setiap perbuatan baik dan
buruk akan membawa akibat bagi pelakunya
-
Lalita
vistara yang menceritakan tentang kehidupan sang Buddha dari lahir sampai
mendapat bodhi (wahyu) tentang hidup sejati
- Awadana
dan Jataka yang menggambarkan kehidupan sang Buddha di masa lalu (Awadana) dan
kepahlawanan orang-orang suci (Jataka)
Candi Prambanan disebut juga Candi Roro Jonggrang.Candi Prambanan dibangun pada
masa pemerintahan Raja Balitung pada abad ke-9 sebagai simbol Kerajaan Mataram
Hindu.Pembangunan Candi Prambanan selesai pada masa pemerintahan Raja
Daksa.Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DI Jogjakarta.Candi Prambanan menjadi
tempat wisata budaya yang menarik karena di sekitar candi dibangun Taman Wisata
dan panggung pentas Sendratari Ramayana.
Candi Prambanan mempunyai tiga pelataran persegi, yaitu bawah, tengah, dan
atas.Pada masing-masing pelataran berderet candi-candi kecil.Dalam kompleks
Candi Prambanan juga terdapat tujuh buah candi besar, yaitu sebagai berikut.
1) Candi Brahma
Terletak di sebelah selatan Candi Syiwa dan berukuran lebih kecil. Di dalam
Candi Brahma terdapat patung Brahma yang mempunyai empat kepala.Dewa Brahma
merupakan dewa pencipta alam semesta.
Pada dinding Candi Brahma terdapat relief yang berisi kelanjutan cerita
Ramayana di candi induk.
2) Candi Syiwa
Disebut juga Candi Roro Jonggrang dan menjadi candi utama.Candi ini dinamakan
Candi Syiwa karena di dalamnya menyimpan patung Syiwa.Masyarakat Jawa
memberikan penghormatan yang tinggi kepada Dewa Syiwa karena selain sebagai
dewa perusak, Dewa Syiwa juga dapat
menciptakan benda kembali.Pada dinding Candi Syiwa terdapat relief yang
menggambarkan tentang cerita Ramayana.
3) Candi Wisnu
Candi Wisnu mempunyai bentuk dan ukuran hampir sama dengan Candi Brahma. Candi
Wisnu terletak di sebelah utara Candi Syiwa.Di dalam Candi Wisnu terdapat
ruangan berisi patung Wisnu, yang digambarkan sebagai dewa dengan empat tangan
yang memegang alat-alat seperti cakra, tiram, dan pemukul.Dewa Wisnu merupakan
dewa pemelihara alam semesta.Pada Candi Wisnu juga terdapat relief yang
menggambarkan cerita Kresnayana.
4) Candi Apit
Diberi nama Candi Apit karena letaknya terapit oleh dua candi yang berderet dan
berhadapan. Candi Apit digunakan sebagai tempat semadi bagi pemeluk agama
Hindu.
5) Candi Nandi
Candi Nandi terletak di deretan sebelah timur.Di dalamnya terdapat patung
berbentuk seekor sapi jantan besar yang sedang berbaring.Sapi atau nandi
tersebut merupakan kendaraan Dewa Syiwa.Di dalam Candi Nandi juga terdapat
patung Dewa Surya (matahari) dan Dewa Candra (bulan).
6) Candi Angsa
Candi Angsa berhadapan dengan Candi Brahma.Candi ini berfungsi sebagai kandang
binatang yang menjadi kendaraan Dewa Brahma, binatang tersebut adalah angsa.
7) Candi Garuda
Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu.Candi Garuda terletak di sebelah utara
Candi Nandi.Di bagian bawah lantai Candi Garuda terdapat sumur yang berisi
tulang manusia bercampur tanah.
Terdapat di daerah Padan Balok, Gunung Tua, di Provinsi Sumatra Utara.Candi
Portibi merupakan peninggalan Kerajaan Panai tahun 1039.Candi ini dibangun oleh
para brahmana Indonesia yang berlayar bersama para pedagang-pedagang untuk
menyebarkan agama Hindu di Sumatra Utara.
Dibangun pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, sekitar abad ke-9 – 10 M.
Candi Muara Takus dibangun sebagai tempat pemujaan penganut agama Buddha.Pada
masa pemerintahan Raja Balaputradewa diceritakan bahwa Sriwijaya mencapai
puncak kejayaannya.
itu yang dapat saya postingkan hari ini semogabermanfaat...amin..